Guru besar universitas Airlangga, Prof Nur Basuki menilai hasil survei ini harus dijadikan motivasi bagi Polri untuk berbenah agar dapat meningkatkan kepuasan masyarakat.
“Dengan adanya kemajuan teknologi informasi, dunia ini menjadi borderless. Artinya tidak ada sekat-sekat lagi. Apa yang dilakukan oleh salah satu oknum polisi ya nanti digeneralisir institusi Polri ya seperti itu, “ujar Prof Nur Basuki.
Prof Nur Basuki mengatakan seorang polisi harus bisa adaptif terhadap perkembangan zaman. Hal ini harus diantisipasi oleh institusi Polri dengan meningkatkan kualitas SDMnya.
Hal ini bisa dilakukan mulai dari peningkatan kualitas SDM di Polsek sebagai garis terdepan yang bersentuhan langsung dengan Masyarakat. Guru besar tindak pidana ini melihat persoalan kuantitas juga perlu diperhatikan selain kualitas SDM.
“Saya mengusulkan untuk Kapolsek itu dalam kaitannya dengan penegakan hukum dibatasi hanya terkait dengan kejahatan kejahatan yang ringan, jangan dibebani dengan penyidikan terhadap perkara yang yang berat. Banyak Polsek itu isinya cuma lima orang. Coba kalau nanti dilapori perkara yang yang besar apa ya mampu? kan gitu. Akhirnya yang terjadi apa? Merasa ndak dilayani, viral lagi kan,” kata Prof Nur Basuki.
Survei litbang Kompas ini menjadi salah satu ukuran dan masukan positif bagi Polri. Hasil survei ini menunjukkan peningkatan 0,6 persen dibanding survei serupa yang dirilis litbang Kompas bulan September 2024.